ASWAJA MUDA BAWEAN

Kumpulan Hasil-Hasil Bahtsul Masail via Kajian Fikih Terapan [KFT]

KISWAH

Tukar Guling Tanah Wakaf dan Wakaf yang diambil kembali pemiliknya

2 Mins read

Deskripsi Masalah :


Assalamualaikum wr wb. 


Ada kejadian, seorang yang kaya pada masa hidupnya  telah mewakafkan tanahnya untuk keperluan masjid. Sepeninggal pewakif, tiba-tiba para ahli waris meminta kembali tanah wakaf tersebut. Pihak takmir selaku orang yang telah menerima aqad wakafnya mengingatkan kepada ahli waris bahwasannya tanah tersebut telah diwakafkan oleh orang tuanya. Namun, ahli waris tidak menerima kesaksian pihak takmir, dan pihak takmir sendiri juga tidak bisa menghadirkan saksi karena salah satu saksi sudah meninggal juga. 


Pertanyaan:


Bagaimana Fiqih memandang terhadap status tanah yang telah diikrarkan wakaf tersebut? 


Kedua, bolehkah misalnya sebuah tanah wakaf ditukargulingkan dengan barang baru yang dipandang lebih manfaat?



JAWABAN :

Waalaikumsalam Wr Wb. 


Status barang waqofan adalah sudah menjadi HAK MILIK ALLAH dalam arti tidak boleh ditasharrufkan lagi seperti di jual, di pinjamkan, di ambil kembali atau bahkan diwakafkan kembali.


“Menahan harta tertentu yang bisa berpindah tempat yang hanya diambil manfaatnya dari harta tersebut dengan membiarkan bendanya dan meninggalkannya pada jalan kebaikan semata-semata untuk mendekatkan diri pada Allah.” [ Hamisy alBaajuury II/42 ].


” قال ابن حجر والاظهر ان الملك في رقبة الموقوف على معين اوجهة ينتقل الى الله تعالى اي ينفك عن اختصاص الادميين ” ( تحفة المحتاج : ج 6 ص 272


“ Telah berkata Ibnu Hajar: “sesungguhnya kepemilikan benda yang diwaqafkan kepada orang tertentu atau untuk umum itu pindah kepada ALLAH (lepas dari hak milik manusia) “. ( Tuhfatul Muhtaaj : Jilid. 6 hal. 272 ).


Pendapat bahwa [ Boleh menjual tanah wakaf, tapi peruntukkannya tidak berubah. Maksudnya, umpama wakaf itu untuk masjid, jika dijual, maka hasil harganya dibelikan untuk tanah wakaf masjid lagi. tidak boleh untuk pesantren atau lainnya, begitu juga sebaliknya. Ini bisa terjadi jika memang lahan tanah wakafnya terlalu sempit ] memang ada dasarnya, yakni mengacu pada pendapat Imam hanafi yang memperkenankan mengganti barang wakafan pada yang lebih manfaat

 
وَلاَ يَجُوْزُ اسْتِبْدَالُ الْمَوْقُوْفِ عِنْدَنَا وَاِنْ خَرَبَ ، خِلاَفًا لِلْحَنَفِيَّةِ . وَصُوْرَتُهُ عِنْدَهُ اَنْ يَكُوْنَ الْمَحَلُّ قَدْ آلَ اِلَى السُّقُوْطِ فَيُبْدَلُ بِمَحَلٍّ آخَرَ اَحْسَنَ مِنْهُ بَعْدَ حُكْمِ حَاكِمٍ يَرَى صِحَّتَهُ . 
 

“Tidak boleh menukarkan barang wakaf menurut madzhab kami (Syafi’i), walaupun sudah rusak. Berbeda dengan madzhab Hanafi yang membolehkannya. Contoh kebolehan menurut pendapat mereka adalah apabila tempat yang diwakafkan itu benar-benar hampir longsor, kemudian ditukarkan dengan tempat lain yang lebih baik dari padanya, sesudah ditetapkan oleh Hakim yang melihat kebenarannya”. (As Syarqawi II/178)

 
فَاِنْ تَعَطَّلَتْ مَنَافِعُهُ بِالْكُلِّيَّةِ كَدَارٍ اِنْهَدَمَتْ اَوْ اَرْضٍ خَرَبَتْ وَعَادَتْ مَوَاتًا لَمْ يُمْكِنْ عِمَارَتُهَا اَوْ مَسْجِدٍ اِنْتَقَلَ اَهْلُ الْقَرْيَةِ عَنْهُ وَصَارَ فِى مَوْضِعٍ لاَ يُصَلَّى فِيْهِ اَوْ ضَاقَ بِاَهْلِهِ وَلَمْ يُمْكِنْ تَوْسِيْعُهُ فِى مَوْضِعِهِ ، فَاِنْ اَمْكَنَ بَيْعُ بَعْضِهِ لِيُعَمَّرَ بَقِيَّتُهُ جَازَ بَيْعُ الْبَعْضِ وَاِنْ لَمْ يُمْكِنِ الإِنْتِفَاعُ بِشَيْءٍ مِنْهُ بِيْعَ جَمِيْعُهُ . 
 

“Jika manfaat dari wakat tersebut secara keseluruhan sudah tidak ada, seperti rumah yang telah roboh atau tanah yang telah rusak dan kembali menjadi tanah yang mati yang tidak mungkin memakmurkannya lagi, atau masjid yang penduduk desa dari masjid tersebut telah pindah; dan masjid tersebut menjadi masjid di tempat yang tidak dipergunakan untuk melakukan shalat, atau masjid tersebut sempit dan tidak dapat menapung para jama’ah dan tidak mungkin memperluasnya di tempat tersebut, … jika mungkin menjual sebahagiannya untuk memakmurkan sisanya, maka boleh menjual sebahagian. Dan jika tidak mungkin memanfaatkannya sedikitpun, maka boleh menjual seluruhnya”. (Syarhul Kabir juz III /420)

Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *