ASWAJA MUDA BAWEAN

Kumpulan Hasil-Hasil Bahtsul Masail via Kajian Fikih Terapan [KFT]

KISWAH

Ancaman Radikalisme ISIS

4 Mins read

DESKRIPSI MASALAH

Islamic State of Iraq and Syria atau yang dikenal dengan singkatan arapnya Da’ish atau Daesh merupakan sebuah kekhalifahan ekstrimis jihadis Sunni yang berbasis di Iraq dan Syria, di Timur Tengah. Sejarah lahirnya ISIS dimulai pada tahun 1999 dimana saat itu kelompok ini masih bernama Jama’at al-Tawhid wal-Jihad dan pendahulu dari Tanzim Qaidat al-Jihad fi Bilad al-Rafidayn yang biasa dikenal sebagai Al-Qaeda. Pada tahun 2006, kelompok ini bergabung dengan kelompok serupa untuk membentuk Mujahideen Shura Council yang berkonsolidasi lebih jauh untuk membentuk Islamic State of Iraq (ISI). Pada masa puncaknya, ISI mendapat perhatian penuh di Al Anbar, Nineveh, Kirkuk, dan area-area lainnya. Pada tahun 2008, banyak kelompok Sunni Iraq yang mengkritik cara mereka yang kasar, membuat popularitasnya menciut.

Tumbuhnya ISIS
Sejarah lahirnya ISIS bermula dari Jama’at al-Tawhid wal-Jihad, sebuah pasukan milisi yang dipimpin dan didirikan oleh seorang berkebangsaan Jordania, Abu Musab al-Zarqawi. Menyusul invasi Iraq pada tahun 2003, Jama’at al-Tawhid wal-Jihad berhasil menjadi terkenal pada era-era awal kekacauan di Iraq bukan hanya dengan menyerang tentara koalisi, tapi juga dengan serangan bunuh diri yang berkali-kali dilakukan yang tidak jarang menjadikan sipil sebagai target mereka. Hal lain yang membuat nama mereka dikenal dunia adalah pemenggalan tawanan, salah satunya Nick Berg yang videonya disebarkan kemana-mana.

Kelompok pemberontak arahan al-Zarqawi ini menjadi semakin besar dan mulai menarik petarung-petarung baru. Puncaknya adalah pada bulan Oktober tahun 2004, dimana kelompok ini secara resmi memutuskan untuk bergabung dengan jaringan al-Qaeda miliki Osama bin Laden dan mengganti namanya menjadi Tanzim Qaidat al-Jihad fi Bilad al-Rafidayn yang juga dikenal sebagai Al-Qaeda in Iraq (AQI). Semenjak kejadian ini, serangan AQI terhadap masyarakat sipil dan pemerintahan Iraq, serta pasukan keamanan mulai meningkat tajam. Pada surat yang ditujukan untuk al-Zarqawi pada Juli 2005, pemimpin deputi al-Qaeda saat itu, Ayman al-Zawahiri menuliskan sebuah rencana empat tingkat yang akan dilakukan untuk memperluas perang Iraq yang di dalamnya termasuk menendang keluar tentara Amerika dari Iraq, membangun sebuah kekhalifahan, memperluas konflik ini kepada tetangga Iraq yang sekuler, dan ikut serta dalam konflik Arab dan Israel.

Sejarah lahirnya ISIS kembali mencapai titik baru saat Tanzim Qaidat al-Jihad fi Bilad al-Rafidayn bergabung dengan beberapa kelompok serupa dari Iraq pada 15 Oktober 2006 dam mengubah nama mereka menjadi Dawlat al-Iraq al-Islamiyyah atau Islamic State of Iraq (ISI). Studi dari badan intelijen Amerika pada awal tahun 2007 menyatakan bahwa ISI berniat untuk mengambil alih kekuasaan di area pusat dan barat negara tersebut dan mengubahnya menjadi negara Islam Sunni. Kelompok baru ini semakin meningkat kekuatannya dan mulai mendapat banyak pengakuan di berbagai tempat seperti Al Anbar hingga Baghdad. Mereka juga melakukan klaim Baqubah sebagai ibukota.

Pada tahun 2007, kelompok ini melakukan sebuah serangan yang amat kejam dan menyeluruh terhadap masyarakat Iraq. Serangan ini melukai image yang selama ini mereka coba buat, dan membuat kelompok ini kehilangan banyak pendukung. Bukan hanya kehilangan pendukung, masyarakat sekitar juga mulai mengisolasi orang-orang yang mereka kenal sebagai anggota ISI. Beberapa militan Sunni yang dulu tergabung dalam kelompok ini juga mulai memihak kepada pasukan Amerika, dimana pasukan Amerika kemudian memberi suplai lebih banyak dan dengan bantuan orang-orang baru demi menjalankan operasi yang menyerang grup ini langsung.

Sejarah Lahirnya ISIS

ISIS 

Titik tertinggi dalam sejarah lahirnya ISIS dimulai pada bulan Maret 2011 dimana terjadi proses di Syria terhadap pemerintahan yang tengah berlangsung dan dipimpin oleh Bashar al-Assad. Di bulan tersebut, sering terjadi kekerasan antara para demonstran dengan tenaga pengamanan yang kemudian berlanjut pada militerisasi konflik terkait. Pada April 2013, al-Baghdadi merilis sebuah statement audio dimana isinya tentang pendirian dan penyokongan finansial barisan al-Nusra oleh ISI dan bahwa kedua kelompok tadi bergabung membentuk ad-Dawlah al-Islamiyah fil Iraq wa ash-Sham. Al-Jawlani yang saat itu menjadi pemimpin al-Nusra menerbitkan sebuah statement yang mengatakan bahwa ia menolak penggabungan tersebut dan bahwa ia sama sekali tidak mengetahui tentang hal itu. Pada Juni 2013, Al Jazeera melaporkan bahwa mereka menerima sebuah surat dari pemimpin al-Qaeda, yaitu Ayman al-Zawahiri yang juga menolak penggabungan tersebut. Di bulan yang sama, al-Baghdadi kembali merilis sebuah pesan audio menolak pemerintahan al-Zawahiri dan mendeklarasikan bahwa penggabungan akan tetap terjadi. Pada bulan Oktober 2013, al-Zawahiri mulai menjadi keras dan memerintahkan untuk pembubaran ISIS serta menjadikan al-Nusra memipin usaha jihad di Syria. Al-Baghdadi tidak menyerah, dan malah mempertanyakan kepemimpinan al-Zawahiri dengan basis yuriprudensi Islam. Akhirnya, pada Februari 2014 al-Qaeda memutuskan seluruh hubungan mereka dengan ISIS.

Sejarah lahirnya ISIS selesai tanpa mengakhiri gerakan jihad ini karena pada 29 Juni, ISIS melepaskan kata-kata “Iraq dan as-Sham” pada nama mereka dan mulai memanggil diri mereka sebagai Islamic State (IS) yang secara bersamaan memproklamirkan diri mereka sendiri sebagai kekhalifahan dan mengangkat Abu Bakar al-Baghdadi sebagai khalifah mereka. Deklarasi kekhalifahan ini menjadi bahan kritik pedas dari berbagai petinggi Islam. Para analis juga menilai pelepasan kata “Iraq dan as-Sham” merupakan sebuah cara bagi IS untuk melebarkan lingkup kelompok ini. Analis teroris, Laith Alkhouri juga menyimpulkan bahwa setelah menundukkan banyak area di Syria dan Iraq, IS merasa bahwa ini adalah saat yang tepat bagi mereka untuk mengambil alih kontrol akan pergerakan jihadis dalam skala global.

Ringkasan Tentang ISIS :      

  1. Memiliki interpretasi Ideologi ekstrem garis keras Islam dan ekstrim anti Barat.
  2. Meyakini sebagai otoritas sah yang dapat melakukan kepemimpinan perang jihad melawan negara-negara non Muslim dan menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk mengikuti.
  3. Membina kaum Muslim untuk menegakkan syariat demi berdirinya cita-cita khilafah.
  4. Mempromosikan kekerasan agama dengan Menerapkan hukuman mati massal terhadap para tawanan, melakukan pembantaian jalanan dll.
  5. Menganggap mereka yang tidak setuju dengan tafsirannya sebagai kafir dan murtad.
  6. Sebagian sumber pendapatan berasal dari hasil penculikan, pemerasan harta jarahan terhadap Muslim syiah atau non Muslim yang menurut mereka sebagai fai’ atau ghânimah dan kegiatan lainnya secara rutin.

PERTANYAAN

  1. Apa status hukum ISIS ini menurut Syariat?
  2. Bagaimana pesantren menyikapi gerakan Islam radikal sebagaimana deskripsi di atas ?

 

JAWABAN:

Apa status “ISIS” menurut pandangan syari’at ?

 Jawaban :

Status ISIS menurut pandangan syari’at adalah kelompok gerakan islam yang dianggap bertentangan dengan ajaran islam ahlus sunah wal jama’ah

Adapun kesalahan isis dapat ditinjau dari tiga aspek :

  1. Dari aspek tujuan politik (siyasah), sebagaimana penjelasan dalam deskripsi yaitu berencana akan menegakkan hukum islam dapat digolongkan dalam kelompok pemberontak (ahli baghyi). Adapun agenda politik yang sebenarnya ingin dicapai oleh mereka, perlu ada kajian lebih mendalam.
  2. Dari aspek ideologi (aqidah), tergolong ahli bid’ah wad dlolal.
  3. Dari aspek aksi (Harokah), tindakan kelompok ISIS dalam mewujudkan tujuan politiknya dengan kekerasan, seperti pembantaian massal, perampasan harta, penganiaan kepada sesame muslim, sebagaimana dalam deskripsi adalah tergolong tindakan kejahatan berat dalam hukum islam.

Daftar Rujukan dan Mahallul al Isyhad

  1. المجموع شرح المهذب جزء 19 صحيفة 197 ما نصه :

أما الأحكام فإنه إذا بغت على الإمام طائفة من المسلمين – إلى أن قال – ولاتثبت هذه الأحكام فى حقهم إلا بشروط توجد فيهم – إلى أن قال – الشرط الثالث أن يكون لهم تأويل سائغ – إلى أن قال – فإذا لم يكن لهم تأويل سائغ فحكمهم حكم قطاع الطريق.

  1. الباجورى على ابن قاسم جزء 2 صحيفة 254 ما نصه :

(و) الثالث (أن يكون لهم) أى للبغاة (تأويل سائغ) أى محتمل كما عبر به بعض الأصحاب كمطالبة بعض صفين بدم عثمان (قوله تأويل) أى بأن يتمسكوا بشيء من الكتاب أو السنة ليأخذوا بظاهره ويستندوا إليه (وقوله سائغ) مهملة في أوله وفسره الشارح بقوله أى محتمل للصحة بحسب الظاهر وهو باطل

  1. الببجيرمى على الخطيب الجزء الرابع ص : 233 دار الفكر

تنبيه: يشترط فى التأويل أن يكون فاسدا لا يقطع بفساده بل يعتقدون به جواز الخروج كتأويل الخارجين من أهل الجمل والصفين على على رضى الله تعالى عنه بأنه يعرف قتلة عثمان رضى الله تعالى عنه ولا يقتص منهم لمواطأته إياهم وتأويل بعض مانعى الزكاة من أبى بكر رضى الله تعالى عنه بأنهم لا يدفعون الزكاة إلا لمن صلاته سكن لهم أى دعاؤهم رحمة لهم وهو النبى صلى الله عليه وسلم فمن فقدت فيه الشروط المذكورة بأن خرجوا بلا تأويل كمانعى حق الشرع كالزكاة عنادا أو بتأويل يقطع بطلانه كتأويل المرتدين أو لم تكن لهم شوكة بأن كانوا أفرادا يسهل الظفر بهم أو ليس فيهم مطاع فليسوا بغاة لانتفاء حرمتهم فيترتب على أفعالهم مقتضاها على تفصيل فى ذى الشوكة يعلم مما يأتى حتى لو تأولوا بلا شوكة وأتلفوا شيئا ضمنوه مطلقا كقطاع الطريق

  1. الأشباه والنظائر – (ج 1 / ص 488)

قاعدة  قال الشافعي لا يكفر أحد من أهل القبلة واستثنى من ذلك المجسم ومنكر علم الجزئيات وقال بعضهم المبتدعة أقسام الأول ما نكفره قطعا كقاذف عائشة رضي الله عنها ومنكر علم الجزئيات وحشر الأجساد والمجسمة والقائل بقدم العالم الثاني مالا نكفره قطعا كالقائل بتفضيل الملائكة على الأنبياء وعلي على أبي بكر الثالث والرابع ما فيه خلاف والأصح التكفير أو عدمه كالقائل بخلق القرآن صحح البلقيني التكفير والأكثرون عدمه وساب الشيخين صحح المحاملي التكفير والأكثرون عدمه

  1. الإعلام بقواطع الإسلام صحـ 340-343

ومعنى كفر الرجل أخاه نسبته إياه إلى الكفر وصيغة الخبر نحو أنت كافر أو بصيغة النداء نحو ياكافر أو باعتقاد ذلك فيه كاعتقاد الخوارج تكفير المؤمنين بالذنوب وليس من ذلك تكفير جماعة من أهل السنة أهل الأهواء لما قام عندهم من الدليل على ذلك

  1. تحفة الحبيب على شرح الخطيب ـ مشكول )12 /374)

قوله : ( وأما الخوارج ) وهم صنف من المبتدعة قائلون : بأن من أتى كبيرة كفر وحبط عمله وخلد في النار وأن دار الإسلام بظهور الكبائر فيها تصير دار كفر وإباحة . ا هـ . ز ي .

  1. حاشية البجيرمي على الخطيب – (ج 12 / ص 313)

فصل : في قاطع الطريق الأصل فيه آية { إنما جزاء الذين يحاربون الله ورسوله } وقطع الطريق هو البروز لأخذ مال أو لقتل أو لإرعاب مكابرة اعتمادا على القوة مع البعد عن الغوث ويثبت برجلين لا برجل وامرأتين وقاطع الطريق ملتزم للأحكام ولو سكران أو ذميا مختار مخيف للطريق يقاوم من يبرز هو له بأن يساويه أو يغلبه بحيث يبعد معه غوث لبعد عن العمارة أو ضعف في أهلها وإن كان البارز واحدا أو أنثى أو بلا سلاح وخرج بالقيود المذكورة أضدادها فليس المتصف بها أو بشيء منها من حربي ولو معاهدا وصبي ومجنون ومكره ومختلس ومنتهب قاطع طريق وقد علم مما تقرر أنه لا يشترط فيه إسلام وإن شرطه في المنهاج كأصله ، ولو دخل جمع بالليل دارا ومنعوا أهلها من الاستغاثة مع قوة السلطان وحضوره فقطاع .

Bagaimana pesantren menyikapi gerakan Islam radikal sebagaimana deskripsi di atas ?

Jawaban :

Menjalankan amar ma’ruf nahi munkar dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penyimpangan kelompok isis sebagaimana dalam deskripsi serta menguatkan doktrin aswaja dimasyarakat dan melakukan upaya pencegahan perkembangan kelompok ISIS dilingkungan masing-masing

Daftar Rujukan dan Mahallul al Isyhad

  1. قواعد الأحكام الجزء الأول ص : 77

المثال السادس والثلاثون التقرير على المعاصي كلها مفسدة لكن يجوز التقرير عليها عند العجز عن إنكارها باليد واللسان ومن قدر على إنكارها مع الخوف على نفسه كان إنكاره مندوبا إليه ومحثوثا عليه لأن المخاطرة بالنفوس في إعزاز الدين مأمور بها كما يعذر بها في قتال المشركين وقتال البغاة المتأولين وقتال مانعي الحقوق بحيث لا يمكن تخليصها منهم إلا بالقتال وقد قال عليه السلام “أفضل الجهاد كلمة حق عند سلطان جائر” جعلها أفضل الجهاد لأن قائلها قد جاد بنفسه كل الجود بخلاف من يلاقي قرنه من القتال فإنه يجوز أن يقهره ويقتله فلا يكون بذله نفسه مع تجويز سلامتها كبذل المنكر نفسه مع يأسه من السلامة .

  1. الأشباه والنظائر ص: 414

ومنها الامر بالمعروف والنهى عن المنكر ولا يختص بأرباب الولايات ولا بالعدل ولا بالحر ولا بالبالغ ولا يسقط بظن انه لا يفيد او علم ذلك عادة ما لم يخف على نفسه أو ماله أو على غيره مفسدة أعظم من ضرر المنكر الواقع إهـ

  1. بغية المسترشدين ص : 251 – 252 دار الفكر

(مسألة ج) ونحوه ى الأمر بالمعروف والنهى عن المنكر قطب الدين فمن قام به من أى المسلمين وجب على غيره إعانته ونصرته ولا يجوز لأحد التقاعد عن ذلك والتغافل عنه وإن علم أنه لا يفيد وله أركان: الأول المحتسب وشرطه الإسلام والتمييز ويشترط لوجوبه التكليف فيشمل الحر والعبد والغنى والفقير والقوى والضعيف والدنىء والشريف والكبير والصغير ولم ينقل عن أحد أن الصغير لا ينكر على الكبير وأنه إساءة أدب معه بل ذلك عادة أهل الكتاب نعم شرط قوم كونه عدلا ورده آخرون وفصل بعضهم أن يعلم قبول كلامه أو تكون الحسبة باليد فيلزمه وإلا فلا وهو الحق ولا يشترط إذن السلطان الثانى ما فيه الحسبة وهو كل منكر ولو صغيرة مشاهد فى الحال الحاضر ظاهر للمحتسب بغير تجسس معلوم كونه منكرا عند فاعله فلا حسبة للآحاد فى معصية انقضت نعم يجوز لمن علم بقرينة الحال أنه عازم على المعصية وعظه ولا يجوز التجسس إلا إن ظهرت المعصية كأصوات المزامير من وراء الحيطان ولا لشافعى على حنفى فى شربه النبيذ ولا لحنفى على شافعى فى أكل الضب مثلا الثالث المحتسب عليه ويكفى فى ذلك كونه إنسانا ولو صبيا ومجنونا الرابع نفس الاحتساب وله درجات التعريف ثم الوعظ بالكلام اللطيف ثم السب والتعنيف ثم المنع بالقهر والأولان يعمان سائر المسلمين والأخران مخصوصان بولاة الأمور زاد ج وينبغى كون المرشد عالما ورعا حسن الخلق إذ بها تندفع المنكرات وتصير الحسبة من القربات وإلا لم يقبل منه بل ربما تكون الحسبة منكرة لمجاوزة حد الشرع

  1. حاشية الجمل على شرح المنهج الجزء الخامس ص : 182 – 183 دار الفكر

(وبأمر ب ونهى عن منكر) أى الأمر بواجبات الشرع والنهى عن محرماته إذا لم يخف على نفسه أو ماله أو على غيره مفسدة أعظم من مفسدة المنكر الواقع (قوله ونهى عن منكر) والإنكار يكون باليد فإن عجز فباللسان فعليه أن يغيره بكل وجه أمكنه ولا يكفى الوعظ لمن أمكنه إزالته باليد ولا كراهة القلب لمن قدر على النهى باللسان ويستعين عليه بغيره إذا لم يخف فتنة من إظهار سلاح وحرب ولم يمكنه الاستقلال فإن عجز عنه رفع ذلك إلى الوالى فإن عجز عنه أنكره بقلبه إهـ من الروض وشرحه (قوله إذا لم يخف على نفسه أو ماله الخ) عبارة شرح م ر وشرط وجوب الأمر بال أن يأمن على نفسه وعضوه وماله وإن قل كما شمله كلامهم بل وعرضه كما هو ظاهر وعلى غيره بأن يخاف عليه مفسدة أكثر من مفسدة المنكر الواقع ويحرم مع الخوف على الغير ويسن مع الخوف على النفس والنهى عن الإلقاء باليد إلى التهلكة مخصوص بغير الجهاد ونحوه كمكره على فعل حرام غير زنا وقتل وأن يأمن أيضا أن المنكر عليه لا يقطع نفقته وهو محتاج إليها ولا يزيد عنادا ولا ينتقل إلى ما هو أفحش وسواء فى لزوم الإنكار أظن أن المأمور يمتثل أم لا انتهت

Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *