Beberapa tahun yang lalu, prospek wisatawan muslim belum terlalu dilirik oleh kebanyakan destinasi, sehingga outbound atau perjalanan wisata keluar negeri yang dilakukan oleh wisatawan muslim hanya terpusat pada beberapa destinasi saja.
Sementara itu, destinasi wisata lainnya tidak memiliki pemahaman yang memadai bahkan tidak menyediakan kebutuhan yang diperlukan oleh wisatawan muslim selama melakukan perjalanan wisata.
Namun, selama dua dekade terakhir, para wisatawan muslim semakin kritis dalam memilih destinasi dengan fasilitas dan pelayanan yang memperhitungkan kebutuhan rohani mereka.
Wisatawan muslim ini juga mencari tujuan yang aman bagi umat Islam, karena memang perasaan aman selama berwisata semakin menjadi prioritas pertimbangan wisatawan dalam memilih suatu destinasi untuk dikunjungi.
Beberapa destinasi wisata seperti Malaysia, Dubai dan Turki telah mampu mendapatkan keuntungan dari tren ini, karena negara-negara tersebut dapat menyediakan akomodasi, fasilitas dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan muslim.
Berdasarkan yang termuat dalam laporan Global Muslim Travel Index (GMTI 2016), setidaknya ada 6 kebutuhan wisatawan muslim terkait prinsip agama yang seharusnya dapat dipenuhi oleh destinasi wisata yang ingin menjadi destinasi yang ramah muslim.
Makanan yang halal sejauh ini merupakan pelayanan yang paling dibutuhkan oleh wisatawan muslim ketika melakukan perjalanan wisata. Meskipun tingkat toleransi akan makanan halal berbeda untuk tiap-tiap muslim. Wisatawan muslim dari negara-negara di Asia Tenggara dan Eropa Barat lebih mengutamakan destinasi yang menyediakan makanan halal, tentunya dengan jaminan kehalalan dan kemudahan akses untuk mendapatkan makanan halal tersebut.
Dalam agama Islam, Sholat merupakan kewajiban bagi setiap muslim dan merupakan salah satu dari 5 rukun Islam.
Sholat tidak bisa ditinggalkan oleh seorang muslim meskipun sedang melakukan perjalanan untuk berwisata atau keperluan lainnya.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan ini, fasilitas yang harus tersedia adalah ruangan untuk melaksanakan sholat, seperti masjid ataupun musholla.
Fasilitas lain yang juga perlu diperhatikan adalah tempat wudhu. Wudhu merupakan proses membersihkan diri sebelum melaksanakan sholat.
Oleh karena itu, sebaiknya mushola juga menyediakan tempat wudhu yang bersih dan memadai.
3. Air untuk membersihkan diri di Toilet
Bagi muslim, air merupakan media yang paling penting untuk membersihkan diri. Toilet harus dilengkapi dengan fasilitas air untuk membersihkan diri, bukan hanya tisu toilet saja.
Penggunaan toilet bergaya Jepang yang banyak dipakai di negara-negara Asia sangat dianjurkan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan muslim.
4. Pelayanan Saat Bulan Ramadhan
Pada saat bulan Ramadhan, fasilitas yang perlu diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan muslim di bulan khusus ini adalah penyediaan paket berbuka ataupun paket sahur.
Dalam prinsip agama Islam, terdapat aktifitas-aktifitas wisata tertentu yang haram atau tidak boleh dilakukan. Beberapa fasilitas tersebut seperti, perjudian, minum-minuman dan kegiatan diskotik.
Sebagian besar wisatawan muslim lebih memilih aktifitas wisata yang ramah keluarga atau bisa dinikmati oleh semua kalangan usia. Artinya: Fasilitas non halal ini tidak diperlukan untuk wilayah Bawean.
6. Privasi untuk Pria dan Wanita
Banyak wisatawan muslim lebih memilih destinasi wisata yang memiliki fasilitas rekreasi yang tidak mencampurkan antara pria dan wanita. Misalnya:
- Kolam renang dan fasilitas kebugaran yang terpisah antara pria dan wanita
- Pantai yang menyediakan area privasi untuk pria maupun wanita.
Demikianlah sekilas gambaran mengenai kebutuhan fasilitas wisata dengan obyek sasaran Wisatawan Muslim. Semoga bermanfaat!