ASWAJA MUDA BAWEAN

Kumpulan Hasil-Hasil Bahtsul Masail via Kajian Fikih Terapan [KFT]

KISWAH

​Mengambil I'tibar dari Terjadinya Petir

2 Mins read


Allah SWT berfirman:
قل سيروا في الأرض فانظروا كيف بدأ الخلق
Katakan Muhammad, berjalanlah kalian di muka Bumi, lalu lihatlah bagaimana Allah SWT memulai penciptaan.”
Peristiwa terjadinya petir merupakan peristiwa listrik statis yang menghasilkan listrik yang sangat besar. Besarnya sampai jutaan volt. Mengerikan bukan? Ada pohon yang tersambar petir sampai hangus. Pohon tersebut langsung terbakar dan mati.
Proses Terjadinya Petir
Pada saat terjadi petir, kita melihat ada kilatan cahaya. Kemudian disusul dengan suara gemuruhnya. Mengapa suara petir lebih lambat dibandingkan dengan kilatnya? Karena kecepatan cahaya lebih cepat daripada kecepatan rambat bunyi di udara. Oleh karena itu, saat kita melihat petir atau kilat setelahnya kita baru mendengar gemuruhnya petir.
Pada proses terjadinya petir, awan di angkasa ada yang bermuatan negatif dan ada yang bermuatan positif. Sedangkan pada permukaan bumi bermuatan netral. Karena ada perbedaan potensial antara bumi dan awan maka akan terjadi petir. 
Karena awan bergerak terus dengan bantuan angin, awan yang bermuatan positif akan mengumpul dengan awan muatan positif lainnya. Muatan positif di awan bisa berada di bagian atas atau bagian bawah awan. Begitu sebaliknya jika muatan positif posisinya berada si atas, maka muatan negative berada di bagian bawah awan.
Pada saat terjadi beda potensial yang tinggi antara awan dengan bumi, maka awan akan melepaskan muatan negatifnya agar terjadi kesetimbangan muatan. Electron atau muatan positif yang mengalir ke Bumi itulah yang sebut dengan petir. Proses loncatan elekron tersebut melalui media udara. Suara petir berasal dari loncatan elekron yang menembus batas isolasi udara. Loncatan electron yang berupa bunga api tersebut sangat besar dan sangat panas. Pada saat bunga api itu melewati udara, udara tersebut akan memuai. Pemuaian yang secara tiba-tiba atau dalam waktu yang singkat itulah yang menyebabkan suara petir.
Mengambil I’tibar dari Terjadinya Petir
Bila Bumi itu adalah unsur tanahnya jasad, dan air lautan itu adalah hati, sementara mata adalah matahari, proses kondensasi antara jasad, dan hati oleh mata, menghasilkan awan-awan yang bermuatan. Dengan dibantu adanya angin, awan-awan yang bermuatan berkumpul di Gunung (hidung). Akibatnya adalah mata menjadi tertutup. Selanjutnya, akibat adanya beda potensial (khabar) yang terjadi akibat muatan positif (plus) dan negatif (hoax) antara awan dan bumi (jasad), terjadilah pelepasan muatan positif yang dibawa oleh awan ke jasad. Timbullah kemudian suara gemuruh jasad yang mampu didengar oleh telinga. Dan sebagai ciri khas petir adalah antara suara dan kilatan, selalu lebih cepat kilatan, disebabkan karena kecepatan cahaya adalah lebih besar dibanding kecepatan suara. 
يكاد البرق يخطف أبصارهم كلما أضاء لهم مشوا فيه وإذا أظلم عليهم قاموا ولو شاء الله لذهب بسمعهم و أبصارهم إن الله على كل شيئ قدير
Hampir-hampir petir itu menyambar penglihatan mereka. Ketika terang petir, mereka berjalan. Dan ketika gelap (tiada petir), mereka berdiri di tempatnya. Seandainya saja Allah SWT menghendaki, pastilah kan dihilangkan pendengaran mereka (menjadi tuli) dan penglihatan mereka (menjadi buta). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Ayat ini seolah sedang mengkhabarkan, bahwa ada sebagian kaum yang menjadikan petir sebagai petunjuk arah ke mana mereka harus berjalan. 

Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *