ASWAJA MUDA BAWEAN

Kumpulan Hasil-Hasil Bahtsul Masail via Kajian Fikih Terapan [KFT]

Fikih Siyasah

Isti'arahMaqashid SyariahTafsir

Gaya Bahasa Al Qur'an: Isti'arah

8 Mins read

Sebagai kitab suci yang autentik dan sempurna, wajar jika al-Qur’an dianggap sakral dan harus diterima sebagai doktrin yang didekati secara  dogmatis-ideologis. Namun, tentulah akan lebih memuaskan akal dan melegakan hati, jika al-Qur’an didekati melalui metodologi ilmiah-rasional. Untuk itu, ayat-ayat al-Qur’an-terutama yang menimbulkan pemahaman ambigu (mutasyabihat) harus mendapat “sentuhan” makna esoteris (takwil). Perangkat takwil ini melahirkan beragam interpretasi tentang implementasi kajian bahasa dan sastra sehingga bahasa al-Quran itu bias dipahami karena al-Quran itu adalah petunjuk bagi manusia , dan di antara fokus kajian pemikir belakangan adalah wacana  majas (Metafora) dan  hakiki (denotative). Di sinilah pentingnya penalaran terhadap ayat-ayat al-Qur’an.
Meskipun konsep ini tidak diterima di semua kalangan ulama, ia telah menjadi kajian tersendiri dalam disiplin ilmu tafsir dan al-Quran, yang dinamakan dengan konsep Hakikat dan Majaz.

Read more
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Hukum NegaraJihadJinayatTerorisme

Studi Pustaka: TELAAH FATWA KONTEMPORER Syeikh Yûsuf Al-Qaradhâwî tentang BOM BUNUH DIRI dan Relevansinya Dengan Maqâshid Al-Syarî’ah

23 Mins read
Fatwa-fatwa kontemporer Yûsuf al-Qaradhâwî dalam kitabnya Min Hadyi al-Islâm Fatâwâ Mu’âshirah diyakini oleh pengarangnya telah mewujudkan maqashid al-syari’ah. Ia menyebutkan bahwa bagi orang-orang yang berminat untuk mengetahui pemikirannya tentang maqâshid al-syarî’ah, maka seseorang hendaknya membaca berbagai karyanya tentang hukum Islam. Tetapi apabila dilihat beberapa fatwanya dalam Fatâwâ Mu’âshirah, agaknya terdapat beberapa fatwanya yang mengindikasikan pertentangan dengan maqâshid al-syarî’ah yang disepakati oleh mayoritas ulama, antara lain fatwanya tentang bom bunuh diri (‘Amaliyah al-Istisyhâd). Berdasarkan hal ini maka penelitian ini akan mempertanyakan (1) bagaimana pemikiran hukum Yûsuf al-Qaradhâwî tentang bom bunuh diri? (2) bagaimana aplikasi teori maqâshid al-syarî’ah dalam fatwa Yûsuf al-Qaradhâwî tentang bom bunuh diri? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran hukum Yûsuf al-Qaradhâwî tentang tentang bom bunuh diri, dan untuk mengetahui aplikasi teori maqâshid al-syarî’ah dalam fatwa Yûsuf al-Qaradhâwî tentang bom bunuh diri tersebut.
Read more
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0

google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Isti'arahMaqashid SyariahTafsir

Gaya Bahasa Al Qur'an: Isti'arah

8 Mins read

Sebagai kitab suci yang autentik dan sempurna, wajar jika al-Qur’an dianggap sakral dan harus diterima sebagai doktrin yang didekati secara  dogmatis-ideologis. Namun, tentulah akan lebih memuaskan akal dan melegakan hati, jika al-Qur’an didekati melalui metodologi ilmiah-rasional. Untuk itu, ayat-ayat al-Qur’an-terutama yang menimbulkan pemahaman ambigu (mutasyabihat) harus mendapat “sentuhan” makna esoteris (takwil). Perangkat takwil ini melahirkan beragam interpretasi tentang implementasi kajian bahasa dan sastra sehingga bahasa al-Quran itu bias dipahami karena al-Quran itu adalah petunjuk bagi manusia , dan di antara fokus kajian pemikir belakangan adalah wacana  majas (Metafora) dan  hakiki (denotative). Di sinilah pentingnya penalaran terhadap ayat-ayat al-Qur’an.
Meskipun konsep ini tidak diterima di semua kalangan ulama, ia telah menjadi kajian tersendiri dalam disiplin ilmu tafsir dan al-Quran, yang dinamakan dengan konsep Hakikat dan Majaz.

Read more
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Hukum NegaraJihadJinayatTerorisme

Studi Pustaka: TELAAH FATWA KONTEMPORER Syeikh Yûsuf Al-Qaradhâwî tentang BOM BUNUH DIRI dan Relevansinya Dengan Maqâshid Al-Syarî’ah

23 Mins read
Fatwa-fatwa kontemporer Yûsuf al-Qaradhâwî dalam kitabnya Min Hadyi al-Islâm Fatâwâ Mu’âshirah diyakini oleh pengarangnya telah mewujudkan maqashid al-syari’ah. Ia menyebutkan bahwa bagi orang-orang yang berminat untuk mengetahui pemikirannya tentang maqâshid al-syarî’ah, maka seseorang hendaknya membaca berbagai karyanya tentang hukum Islam. Tetapi apabila dilihat beberapa fatwanya dalam Fatâwâ Mu’âshirah, agaknya terdapat beberapa fatwanya yang mengindikasikan pertentangan dengan maqâshid al-syarî’ah yang disepakati oleh mayoritas ulama, antara lain fatwanya tentang bom bunuh diri (‘Amaliyah al-Istisyhâd). Berdasarkan hal ini maka penelitian ini akan mempertanyakan (1) bagaimana pemikiran hukum Yûsuf al-Qaradhâwî tentang bom bunuh diri? (2) bagaimana aplikasi teori maqâshid al-syarî’ah dalam fatwa Yûsuf al-Qaradhâwî tentang bom bunuh diri? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran hukum Yûsuf al-Qaradhâwî tentang tentang bom bunuh diri, dan untuk mengetahui aplikasi teori maqâshid al-syarî’ah dalam fatwa Yûsuf al-Qaradhâwî tentang bom bunuh diri tersebut.
Read more
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0

google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-4490973105720366, DIRECT, f08c47fec0942fa0